Bukan Seremonial Biasa, Tapi Soal Cara Menghargai

* Catatan Dewa (Dedy Wahyudi), Walikota Bengkulu

Ini bukan seremonial biasa. Tapi soal cara menghargai sebuah perjuangan panjang yang melelahkan. Cara memuliakan dan membahagiakan orang lain.

Di tempat lain, pembagian SK PPPK biasa-biasa saja. Dibagikan ke OPD, selesai perkara. Memang tidak ada SOP  khusus. Tapi di Kota Bengkulu, kami tidak ingin moment sakral ini berlalu begitu saja.

Diantara yang saya lantik, ada yang sudah mengabdi 34 tahun. Rata-rata 10 tahun. Bayangkan begitu lama dan panjang penantian mereka.

Maka, di Kota Bengkulu kami sengaja mengemas pelantikan P3K Pemkot, seperti pelantikan Gubenur, Walikota/Bupati di Istana. Karena ini akan menjadi arsip dokumen sejarah hidup. Bahan cerita ke anak cucu.

Prosesi diawali, pasukan berbaris per pleton memasuki Gedung Merah Putih. Di sana sudah disiapkan proses pelantikan. Ada pengucapan ikrar KORPRI. Ada sumpah di bawah kitab suci. Ini tidak main-main!

Suasana prosesi begitu khidmat dan sakral. Inilah yang membuat P3K Kota Bengkulu terkesan dan akan dikenang sepanjang masa.

Mereka betul-betul merasa dihargai. Dimuliakan. Dan insyaallah mereka bahagia. Saya pun tak sanggup melihat mereka menangis bahagia. Tak terasa air mata pun menetes melihat para P3K menangis. (*)