FKKD & Kepala Suku Enggano Bahas Inpres, Ini Sejumlah Usulan Kepada Pemerintah
BravoNews, – Forum Komunikasi Kepala Desa Enggano (FKKD) bersama Kepala Suku Adat Enggano diskusi membahas perkembangan Intruksi Presiden (Inpres) nomor 12 tahun 2025 tentang upaya penanganan keadaan tertentu untuk normalisasi […]

BravoNews, – Forum Komunikasi Kepala Desa Enggano (FKKD) bersama Kepala Suku Adat Enggano diskusi membahas perkembangan Intruksi Presiden (Inpres) nomor 12 tahun 2025 tentang upaya penanganan keadaan tertentu untuk normalisasi alur Pelayaran Pelabuhan Pulau Baai, transportasi dan Logistik, serta percepatan pembangunan di Pulau Enggano Presiden Republik Indonesia, Sabtu 5 Juli 2025.
Ketua FKKD Enggano, Redy Kaitora menyampaikan, dari pembahasan terkait perkembangan Inpres tersebut, FKKD dan Kepala Suku Enggano menyatakan sejumlah poin untuk Pemerintah.
“Ada sejumlah permohonan usulan. Permohonan tersebut berdasarkan kesimpulan hasil diskusi FKKD dan Kepala Suku Adat Enggano,” kata Redy.

* Berikut poin-poin pembahasan maupun usulan kepada Pemerintah :
1. Mendukung turunnya Inpres percepatan penanganan permasalah Pulau Enggano terutama penanganan Alur yang sampai hari ini alur masih buntu.
2. Mendukung rencana Gubernur untuk memberikan beasiswa kepada anak Anggano yang sekolah, dan kuliah di luar Enggano.
3. Meminta kepada Gubernur untuk dibangunkan Mess khusus di Kota Bengkulu untuk anak Enggano yang sekolah, kuliah dan masyarakat Enggano yang berobat di Kota Bengkulu.
4. Memohon penguatan sinyal Telkomsel yang masih Blank Spot di Enggano.
5. Mengusulkan agar dibangunkan Jalan Lingkar Enggano.
6. Menambah frekwensi penerbangan, pelayaran Kapal Ferry dan Kapal Perintis menjadi 3-4 kali dalam seminggu.
7. Memastikan agar PLM bisa on 24 jam karena saat ini PLN mengurangi jam operasional dan ini mengganggu aktivitas pelayanan perkantoran, perekonomian masyarakat Enggano.
8. Mengusulkan agar program Kampung Nelayan tidak saja terpusat di Desa Kahyapu Enggano, tetapi merata di setiap desa dalam wilayah Kecamatan Enggano, karen rata-rata warga Enggano berprofesi sebagai nelayan dan tersebar di setiap desa.
9. Minta dibangun Pabrik Tepung Pisang.
10. Meminta investor untuk membangun Enggano dengan memperhatikan keselamatan ekosistem lingkungan hidup.
11. Pembangunan RS Bergerak Enggano agar dipermanenkan dan tenaga medisnya ditambah karena tenaga medis RS Bergerak saat ini hanya 3 orang yaitu 2 dokter, 1 perawat. (MEN)