Baru Menjabat Seumur Jagung, Helmi Dihadapkan Masalah Kompleks Bengkulu, dari Utang, Jalan Hancur dan Lainnya
BravoNews, – Baru sekitar kurang lebih tiga bulan menjabat Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan sudah dihadapkan dengan kompleksnya masalah Provinsi Bengkulu, dari mulai utang Dana Bagi Hasil senilai Rp320 miliar yang […]

BravoNews, – Baru sekitar kurang lebih tiga bulan menjabat Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan sudah dihadapkan dengan kompleksnya masalah Provinsi Bengkulu, dari mulai utang Dana Bagi Hasil senilai Rp320 miliar yang belum dibayarkan kepada kabupaten/kota selama masa kepemimpinan Gubernur sebelumnya hingga jalan milik Provinsi yang mayoritas hancur.
Selain itu, Helmi Hasan juga dihadapkan dengan persoalan Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai yang selama ini disinyalir tidak diperhatikan dan dibiarkan selama bertahun-tahun, hingga berdampak pada mobilitas warga Enggano dan krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bengkulu yang sedari Maret Helmi Hasan sudah mengeluarkan status darurat kepada Pelindo agar segera menangani.
Belum lagi masalah utang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Bengkulu Mandiri sebesar 17 miliar lebih yang diwariskan kepada Helmi Hasan. Kemudian masalah kesehatan, sarana prasarana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu dan penunjang lainnya juga harus diutamakan Gubernur Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Bengkulu Mian agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik.
Masalah jalan Provinsi hancur, Helmi-Mian telah mengalokasikan Rp 500 miliar lebih untuk perbaikan pada tahun 2025 sesuai dengan janji politiknya yakni jalan mulus.
Lalu masalah utang DBH yang mencapai Rp 320 miliar, Gubernur Helmi Hasan telah memerintahkan pihak terkait melakukan audit investigasi.
Kemudian masalah Pendangkalan Alur Pelabuhan, desakan Helmi Hasan terhadap PT. Pelindo Bengkulu untuk segera melakukan pengerukan sudah mulai tampak. Pelindo akhirnya mendatangkan kapal keruk berkapasitas besar Costa Fortuna III.
Hasil rapat antara Gubernur dan Pelindo serta Tim Teknik PT Rukindo yang melakukan pengerukan, pengerukan alur akan dimulai 29 Mei 2025, karena saat ini Tim Teknik PT Rukindo masih melakukan intalasi dan pengecekan pipa yang dibawa dari Batam menuju Bengkulu untuk pengerjaan pengerukan Alur.
Selain itu, penekanan dari Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka ke Bengkulu mengecek Alur Pelabuhan menjadi daya dongkrak percepatan penanganan Alur oleh pihak yang paling utama bertanggungjawab atas pemeliharaan yakni Pelindo dan Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pulau Baai Bengkulu yang menerima konsesi dari pemerintah.
Selanjutnya, masalah kelangkaan BBM di Bengkulu, rapat yang dilakukan secara maraton oleh Gubernur Helmi Hasan tak sia-sia. Berkat upaya Helmi Hasan,
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Erwin Dwiyanto berjanji akan menambah armada tanki dan melakukan recovery untuk mempercepat distribusi BBM agar tidak lagi terjadi antrian bekepanjangan di SPBU.
Tak sampai disitu, Helmi Hasan juga dihadapkan oleh bencana alam Gempabumi 6,3 magnitudo yang mengguncang Bengkulu pada pekan kemarin. Ratusan Rumah warga rusak, dari mulai rusak ringan, sedang hingga rusak berat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu kemudian mengalokasikan Rp 4 miliar lebih untuk membangun ulang rumah yang rusak parah, dan memperbaiki yang rusak ringan dan sedang.
Tentu, sederet masalah kompleks di Bengkulu tersebut tak dapat diselesaikan seperti membalikkan telapak tangan ataupun seperti sulap yang Bim Salabim langsung tuntas. Tetapi butuh proses penyelesaian konkrit. Walaupun baru beberapa bulan menjabat, Helmi Hasan terus berupaya mengurai dan menyelesaikan satu per satu meskipun sembari dihujani cacian dan makian yang menganggap permasalah yang terjadi di Bengkulu karena Helmi Hasan yang menjadi Gubernur padahal baru seumur jagung.
Terkait kompleksnya masalah di Bengkulu yang dihadapi, Helmi Hasan dengan singkat menyatakan semoga permasalahan yang terjadi mendapat pertolongan Allah Subhanahu Wa ta’ala.
“Semoga Allah tolong kita,” ucap Helmi singkat.
Sementara, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Teuku Zulkarnain mengaminkan jika masalah di Bengkulu sangat kompleks dan menjadi perkejaan Rumah Gubernur baru Helmi Hasan.
“Kayak jalan hancur, inikan jelas masalah dasar masyarakat yang selama ini tak diperhatikan. Dan ini menjadi perhatian Gubernur Helmi Hasan,” kata Teuku.
Teuku menyebut, Helmi Hasan baru seumur jagung menjabat Gubernur dan bisa dilihat betapa kompleksnya masalah Bengkulu ini yang harus dihadapi dan diselesaikan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Itulah sebabnya Bengkulu masih tertinggal, karena selama ini tidak diperhatikan serius terutama masalah infrastruktur,” jelas Teuku. (MEN)