Ekspor Bengkulu Macet, Tapi Bukan Karena Pajak Donal Trump
BravoNews, – Penerapan kenaikan pajak oleh presiden Amerika Serikat Donal Trump membuat seluruh negara galau. Bengkulu, sebagai salah satu provinsi yang banyak mengekspor hasil kekayaan alam apakah terdampak? Secara umum […]

BravoNews, – Penerapan kenaikan pajak oleh presiden Amerika Serikat Donal Trump membuat seluruh negara galau. Bengkulu, sebagai salah satu provinsi yang banyak mengekspor hasil kekayaan alam apakah terdampak? Secara umum pasti terdampak karena pajak produk Indonesia yang dikenakan Trump adalah sebesar 32 persen.
Batubara, CPO, Karet, Lintah dan Kayu Gaharu adalah produk yang di ekspor Provinsi Bengkulu. Saat ini khsusu Batubara dan CPO sangat terpukul karena terhenti pasarnya.
Penyebabnya justru bukan hanya pajak baru Amerika Serikat, melainkan Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai yang membuat Kapal-kapal besar tidak dapat beroperasi.
“Batu bara dan CPO kini sudah menumpuk di dermaga pelabuhan, itu merugikan daerah. Karena salah satu sumber penyumbang pajak terbesar untuk Bengkulu berasal dari Pelabuhan ini,” ungkap Teuku Zulkarnain, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Minggu (13/4/2025)
Berdasarkan data dari situs Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, komoditas ekspor Provinsi Bengkulu meliputi batubara, karet, lintah, serangga, gaharu, dan paket pos. Bengkulu juga kaya akan sumber daya mineral, perkebunan, dan pertanian.
Ekspor Bengkulu 2024 bulan Januari 2024, nilainya mencapai US$ 12,64 juta. Pada bulan Juni 2024, nilai ekspor Provinsi Bengkulu mencapai US$ 9,96 juta.
Pada bulan Desember 2024, nilai ekspor Provinsi Bengkulu mencapai US$ 17,14 juta. Data ekspor Provinsi Bengkulu dapat dilihat di situs BPS Provinsi Bengkulu. (MEN)