Lamban Tangani Alur, Dirut Pelindo Salahkan Gempa Sebabkan Alur Kembali Tertutup Pasir
BravoNews, – Gempa magnitudo 6, 3 yang terjadi pada hari Jum’at dinihari pekan lalu disebut membuat pintu alur pelabuhan Bengkulu kembali tertutup pasir. Akibatnya pelabuhan Bengkulu menjadi kian kritis karena […]

BravoNews, – Gempa magnitudo 6, 3 yang terjadi pada hari Jum’at dinihari pekan lalu disebut membuat pintu alur pelabuhan Bengkulu kembali tertutup pasir. Akibatnya pelabuhan Bengkulu menjadi kian kritis karena tidak dapat sama sekali dilalui kapal penumpang dan barang.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono usai mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung kondisi Pintu masuk Pelabuhan Bengkulu, Selasa 27 Mei 2025.
Arif Suhartono menjelaskan, pada Maret 2025 pihaknya sudah melakukan pengerukan secara sederhana dan hasilnya alur pelabuhan sudah bisa dilalui kapal penumpang, tapi karena guncangan gempa di Samudera Hindia Bengkulu pada 23 Mei 2025 membuat pasir yang telah dikeruk kembali menutupi jalur masuk Pelabuhan Pulau Baai.
Klaim Dirut Pelindo ini saat menjawab persoalan pelabuhan Bengkulu yang sejak awal tahun 2025 mengalami pendangkalan parah. Bahkan sampai hari ini akibat dari lambannya pekerjaan pengerukan membuat efek domino bagi perekonomian masyarakat Provinsi Bengkulu dan ribuan warga Pulau Enggano.
“Kami telah melakukan pengerukan secara sederhana untuk memastikan bahwa Kapal-kapal ke Pulau Enggano dapat lewat. Dan di situ kami sudah berhasil, meskipun belum normal sudah bisa dilakukan kegiatan termasuk Kapal-kapal barang. Namun kemaren pada tanggal 23 Mei 2025 terjadi gempa dan di situ terjadi penutupan kembali,” jelasnya.
Diketahui, dalam lima hari terakhir terjadi kelangkaan BBM semua jenis minyak termasuk yang non subsidi. Hal itu disebabkan rantai distribusi BBM yang biasanya dipasok menggunakan kapal tanker kini diangkut menggunakan jalur darat yang diambil dari Provinsi tetangga seperti Lampung dan Sumatera Selatan. (MEN)